Tugas Pendidikan
11018rika.blogspot.com
11110fathin.blogspot.com
Fungsi Pendidikan Pada Anak Prasekolah
Anak usia dini merupakan aset bangsa yang harus mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bertanggung jawab. Keberhasilan anak pada usia dini diberbagai negara maju terlihat dari komitmen yang tinggi dari penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah.
Pada usia 3-6 tahun disini lah peran orang tua sangat dibutuhkan karena pada usia dini seorang anak butuh perhatian khusus untuk dapat mengidentifikasi fisiologis si anak,memahami kreativitas si anak, dan memahami kecerdasan si anak pada saat mereka mengalami masa-masa di taman kanak-kanaknya atu play group.
Adapun tujuan pendidikan anak usia dini adalah
- anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan Ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
- anak mampu mengelolah keterampilan tubuh mereka termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik.
- anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif.
- anak mampu berfikit logis,kritis,memberikan alasan,memecahkan masalah dan menemukan hubungan sebab akibat.
- anak mampu mengenal lingkungan alam,sosial,peranan masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya
- anak memiliki kepekaaan terhadap irama,nada,birama,berbunyi manis,bertepuk tangan serta menghargai hasil karya yang kreatif.
- fungsi fisik.
- fungsi kognitif.
- fungsi emosi.
- fungsi psikososial.
1. Perkembangan fisik Anak Prasekolah atau TK
- Perkembangan dan Perubahan Tubuh
Tulang muda
(cartilage) menjadi tulang (bone) lebih cepat dari sebelumnya, dan tulang
menjadi semakin keras dan kuat,memberikan bentuk yang lebih ramping kepada anak
serta melindungi bagian dalam. Berbagi perubahan ini , yang dikoordinasi oleh
kematangan otak dan sistem saraf, menghasilkan perkembangan berbagi
keterampilan motor. Peningkatan kapasitas sistem pernapasan dan peredaran darah
membangun stamina fisik, dan bersama dengan pengembangan sistem kekebalan,
menjaga anak untuk lebih sehat.
- Nutrisi dan Kesehatan Oral
Anak-anak
prasekolah atau TK makan lebih sedikit dibanding proporsi ukuran tubuh mereka
dibandingkan dengan bayi. Anak-anak prasekolah atau TK yang diizinkan untuk makan
kapan saja mereka lapar dan tidak ditekan untuk memakan apapun yang diberikan
kepada mereka lebih cenderung untuk mengatur
pasokan kalori dibandingkan dengan anak yang diberi makan yang sesuai
dengan jadwal.
Seiring dengan
bergeraknya anak melewati masa prasekolah atau TK, pola makan mereka
makin dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh orang dewasa. Ketika
anak usia 3 tahun hanya akan makan sampai mereka kenyang, anak usia 5
tahun
cenderung makan lebih banyak ketika porsi yang lebih banyak diletakkan
didepan
mereka.
- Pola dan Masalah Tidur
Anak kecil dapat mengembangkan rutinitas yang kompleks
agar tidak tidur, dan hal terssebut dapat membuat mereka terjaga lebih lama
sebelum akhirnya jatuh tertidur . waktu tidur mungkin memunculkan bentuk separation anxiety , dan anak-anak mungkin
akan melakukan semua yang mungkin dapat mereka lakukan untuk menghindarnya. Rutinitas
tidur yang konsisten dan regular dapat meminilimasir masalah yang umum terjadi
ini.
Anak-anak
setelah masa bayi seharusnya tidak ditidurkan sambil menyusui atau diayun
karena hal tersebut membuat mereka sulit tidur ( American Academy of Child
Adolescent Psychiatry[AACAP], 1997).
- Keterampilan Motor
Keterampilan
Motor
|
||
3
Tahun
|
4
tahun
|
5
Tahun
|
Tidak dapat berbalik atau berhenti
secara tiba-tiba atau cepat.
Dapat melompat
dengan jarak lompatan 15 sampai 24 inci.
Dapat menaiki
tangga tanpa dibantu,dengan menggunakan satu kaki secara berulang.
Dapat meloncat,
menggunakan serangkaian lomaptan irregular dengan tambahan beberapa variasi.
|
Memiliki untuk berhenti, memulai,
atau berputar yang lebih efektif.
Dapat melompat dengan jarak lompatan
24 ke 33 inci.
Dapat menuruni tangga dengan
menggunakan satu kaki secara berulang, jika dibantu.
Dapat melompat satu kaki 4 sampai
6 kali.
|
Dapat memulai,berbalik, dan
berhenti secara efektif dalam permainan.
Dapat melompat dengan berlari dengan
jarak lompatan 28 sampai 36 inci.
Dapat menuruni tangga panjang
dengan satu kaki secar berulang, tanpa bantuan.
Dapat melompat sampai 16 kaki
dengan mudah.
|
2. Perkembangan Kognitif Anak Prasekolah atau TK
- Pendekatan Piagetian Anak Prasekolah atau TK
Anak dalam
tahap prasekolah atau TK menunjukan beberapa kemajuan penting, sekaligus aspek
pemikiran yang belum matang.
Fungsi simbolis memungkinkan anak
untuk menggambarkan orang, objek, dan peristiwa yang tidak hadir secar fisik. Hal
tersebut ditunjukan dalam deffered imitation , bermain sandiwara, dan
bahasa.
Perkembangan simbolis
awal membantu tahap praoperasional anak untuk membuat penilaian yang lebih
akurat terhadap hubungan spesial. Mereka dapat memahami konsep identitas,
menghubungkan sebab dan akibat, mengkategorikan benda hidup dan mati, dan
memahami prinsip berhitung.
Anak praoperasional tampaknya
kurang egosentris daripada yang dibayangkan oleh piaget.
Teori pikiran
yang ditandai perkembnagan pada usia antara 3 dan 5 tahun, mencakup kesadaran
akan proses berfikir sang anak sendiri, kognisi sosial, memahami orang bisa
memercayai keyakinan yang palsu
( false
belief ).kemampuan untuk menipu, kemampuan untuk membedakan penampakan dan
realita, dan kemammpuan untuk membadakan fantasi dari realita.
- Perkembangan Bahasa dan Kemampuan Kognitif Lainya
Sepanjang masa anak prasekolah atau TK, kosakata meningkat dengan cepat, tata bahasa dan sintaksis
menjadi cukup rumit. Anak-anak menjadi kompeten dalam pragmatis.
Berbicara sendiri
adalah hal yang normal dan mungkin dapat membantu perubahan ke arah regulasi
diri dan biasanya akan menghilang pada usia 10 tahun. penyebab perkembangan
bahasa yang terlambat masih tidak jelas. Walaupun banyak anak yang terlambat bicara dapat menyusul
ketinggalanya, akan tetapi penanganan mungki
n dibutuhkan untuk menghindari konsekuensi kognitif, sosial dan emosional yang
serius. Interaksi dengan orang dewasa dapat memunculakn literasi.
Pada semua
usia, mengenal dapat dilakukan lebih baik daripada mengingat, akan tetapi kedua
kemampuan tersebut meningkat pada amsa kanak-kanak awal. Memori episodis awal bersifat temporer,memori
tersebut kemudian berubah menjadi generik atau menghilang. Emori autobiografis
mulai muncul pada usi 3 atau 4 tahun dan mungkin berkaitan dengan kemampuan
mengenal diri awal serta perkembangan bahasa.
3. Perkembangan Emosi Anak Prasekolah atau TK
Memahami emosi
mereka membantu anak untuk memandu perilaku mereka dalam situasi sosial dan
untuk berbicara tentang perasaan (Laible & Thompson , 1998). Anak-anak
prasekolah atau TK dapat membicarakan emosi mereka dan sering kali dapat membedakan perasaan
orang lain, dan mereka paham bahwa emosi berhubungan dengan pengalaman dan hasyrat
(Saarni, Mumme, & Campos, 1998).
Pada usia 3 tahun, seorang anak akan memahami
bahwa jika seseorang mendapatkan apa yang dia inginkan, maka ia akan bahagia
dan apabila tidak maka ia akan sedih ( Wellman dan Woolley, 1990), walaupun
demikian, mereka masih belum mendapatkan pemahaman penuh terhadap emosi pada
diri sendiri seperti rasa malu dan rasa bangga,
dan mereka memiliki kesulitan mendamaikan emosi yang paling berlawanan,
seperti merasa bahagia mendapatkan sepeda baru tetapi kecewa karena warna
sepeda tersebut tidak seperti yang diharapkan (Kestenbaum & Gelman, 1995).
- Emosi yang Diarahkan Kepada Diri
Sebagaimana
yang telah kita sebutkan sebelumnya, berbagai emosi yang diarahkan kepada diri
sendiri seperti rasa bersalah, rasa malu, dan rasa bangga, biasa dikembangkan
pada akhir tahun ketiga, setelah anak mendapatkan kesadaran diri dan menerima
standar perilaku yang diterapkan oleh orang tua mereka. Pelanggaran terhadap standar yang diterima
dapat menimbulkan rasa malu atau bersalah, atau keduanya; mematuhi standar juga
dapat melahirkan rasa bangga. Bahkan anak yang lebih tua beberapa tahun sering
kali kurang memiliki kerumitan kognitif untuk menganalisa emosi ini dan apa
menyebabkannya-sebuah langkah wajib untuk mengontrol emosional.
- Emosi Simultan
Perbedaan individual dalam memahami
emosi yang saling berlawan dapat dibuktikan pada usia 3 tahun, anak usia 3
tahun yang dapat mengidentifikasi apakah sebuah wajah tampak gembira atau sedih
dan dapat menjelaskan apa yang dirasakan sebuah boneka yang memainkan peran
yang melibatkan perasaan gembira, sedih, takut, atau marah, dapat lebih baik
menjelaskan emosi saling berlawanan dalam karakter cerita pada akhir masa taman
kanak-kanak. Anak-anak ini cenderung berasal dari keluarga yang sering kali
membahas mengapa orang bersikap sebagaimana yang mereka lakukan (J.R Brown
& Dunn,1996).
4.
Perkembangan
Psikososial Anak Prasekolah atau TK
Hubungan
saudara kandung dan teman sebaya memberikan kontribusi kepada kemampuan diri. Sebagian
besar interaksi saudar kandung bersifat positif. Saudar kandung yang lebih tua
cenderung memulai aktivitas, dan yang lebih muda mengikuti. Saudar kandung berjenis
kelamin sama, khususnya wanita, tumbuh bersama dngan akur.
Saudara kandung
cenderung menyelesaikan perselisihan berdasarkan prinsip moral. Jenis hubungan
yang dimiliki si anak dengan saudar kandung sering kali terbawa dalam hubungan
dengan teman sebaya. Anak tunggal tampaknya sama baiknya dengan anak dengan
saudara kandung.
Anak prasekolah atau TK
memilih sahabat dan teman bermain yang mirip dengan diri mereka. Anak yang
agresif kurang populer dibandingkan anak yang prososial. Sahabta memiliki
interaksi lebih positif atau negatif dibandingkan teman bermain lain. Pengasuhan dapat memengaruhi kompetensi
sosial anak dengan teman sebayanya.
Referensi
Dr.Yuliani Nurani Sujiono, M.Pd.2009.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta Barat.Macanan Jaya Cemerlang.
Santrock,J.W.2009.Life
Span Development(12th Ed).New York:McGraw-Hill Book co.
Papalia
& Olds.2004.Human Development.New York:McGraw-Hill Book Co.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar